instagram twitter
  • Home
  • Thoughts
  • Hobby
    • Books
    • Experience
    • Traveling
  • About
  • Contact
  • Creations

Rani Wijaya

“We write to taste life twice, in the moment and in retrospect.” ― Anaïs Nin

Hari ini pengen nulis cerita ttg hari ini dan pikiran-pikiran ku yg dulu, tapi karena ada tanggungan proposal yg deadline nya besok jadi nggak mungkin ngeblog sekarang. Hmm. Nulis kayak gini dulu deh! Biar jadi pengingat untuk besok kalo aku kudu nulis lebih lengkap.
S
Thursday, March 22, 2018 No komentar

Saya bukan orang yang pintar berbahasa jawa. Saya lagi belajar, memperlancar. Postingan berbau bahasa jawa ini saya ambil dari ucapan sehari-hari yang dilontarkan orang-orang disekitar saya. Ditambah sedikit sepengetahuan-saya tentang bahasa jawa. 


Format postingan ini nantinya berupa percakapan orang-orang disekitar saya yang menggunakan bahasa jawa. Dibuat ke percakapan langsung karena bakal sering dijumpai, sehingga nantinya mudah diterapkan, siapa tau ada yang butuh dan nyasar di postingan ini. Nanti saya cantumkan arti dalam bahasa Indonesianya. Kalau sempat dengan sedikit penjelasan (kalau bisa). 

Postingan dengan tema bahasa jawa ini dengan senang hati saya tulis karena saya bekerja di Purworejo, salah satu kabupaten yang berada di Jawa Tengah dan berbatasan langsung dengan Yogyakarta. Pekerjaan saya mau tidak mau harus memaksa saya untuk bisa berbahasa jawa khususnya krama alus karena sehari-hari saya bertemu dengan banyak orang dan melayani banyak orang. Saya tulis supaya lebih mudah mengingatnya dan ya,,, sebenarnya karena cukup banyak yang search kalimat bahasa jawa di google ini.

Kemampuan bahasa jawa saya sampai hari ini mungkin sekitar 60%. Baik pengucapan maupun pemahaman artinya. Ada cerita yang membuat saya berpikir “Ya ampunn, ternyata aku nih kemampuan bahasa jawanya parah juga yaa” dan itu memalukan karena ada kejadian yang... ah, terlalu malu buat diceritakan disini :( sudahlah. Cerita lain tentang saya yang tak kunjung lancar berbahasa jawa ini pernah saya posting disini.

Kalau menurut pepak basa jawa, buku paduan bahasa jawa jaman sd/smp bahasa jawa itu terbagi 3. Ada bahasa jawa ngoko (kasar), krama alus, krama inggil. Bahasa jawa ngoko digunakan antar teman sebaya. Krama alus dan krama inggil digunakan ketika berbicara dengan orang yang lebih tua. Bedanya krama alus dan inggil adalah krama inggil tingkatannya lebih sopan. Sementara taunya cuma itu sih, hehe. Sedang kapan digunakan krama alus kapan krama inggil sayapun belum tau pasti. 

Contoh :

Ngoko Krama Alus Krama Inggil
Omah (rumah) Griya Dalem
Jupuk (ambil) Pendhet Pundhut
Bapak Bapak Rama
Bojo (istri) Bojo Garwa
Dll

Intinya, buat bicara dengan orangtua pakai bahasa yang sopan, jangan pakai bahasa ngoko ke orang yang lebih tua, kecuali memang aslinya dekat. Kalau saya, kalau memang nggak lancar krama lebih aman menggunakan bahasa Indonesia ketimbang ngoko atau ya campur-campur antara krama dan bahasa indonesia, seperti yang saya terapkan hihih.

Oke, mari mulai percakapan yang saya temui:

Tanya (T) : daleme teng pundi mbak? // rumahnya dimana mbak? 
(dalem=rumah; e=nya: teng=di; pundi=mana)

Jawab (J) : teng Demangan // di Demangan 
(teng= di)

T : Lha saking pundi niki? // Nah dari mana ini?
(saking=dari;  pundi=mana; niki=ini)

J : Niki saking Apotek // ini dari apotek

T : Demangane pundi? // Demangannya mana?

J : Kilen lampu merah (Kilen=kulon=barat) *kilen disini merupakan krama dari kulon yang berati barat

Percakapan diatas salah satu contoh percakapan krama. Kalau ada pertanyaan kenapa tanya rumahnya pakai “dalem” ketimbang “Griya” ? saya nggak bisa kasih jawaban hehe karena gatau >,< percapakan di atas saya dapat ketika mampir beli bakso sepulang kerja :)

“Dalem” disini selain bisa berati rumah juga bisa berati “apa” yang digunakan saat ada yang memanggil nama kita. Misal nih ada tetangga yang menyapa kita ketika berjumpa atau kita dipanggil orangtua.

Tetangga : Mbak Rani...
Saya : Dalem...

Rasanya kalo di jawab “apa...?” itu kayak nantangin. Nggak sopan.

Dulu waktu pertama kali pindah ke Purworejo dari Makassar ada yang pernah nyapa “Mbak Raniiii” trus saya jawab “apa?” dengan suara yang keras. Haha. Trus ibu bilang kalo disini dipanggil orang jawabnya “dalem, bukan apa” haha. 

Tapi sampe sekarang masih nggak kebiasaan buat ucap kata “dalem” ketika dipanggil orang/bapak/ibu, saya memilih menjawab “yaa...” ketimbang “dalem” hehe. Yang penting “ya..” lebih sopan kan ya secara bahasa indonesia ketimbang “apa”? hehe

Bedakan ketika kita dipanggil teman sebaya
Teman : Ran....
Saya : Opo...? piye? (Opo=bahasa ngoko dari apa, piye=gimana?)

Nah waktu KKN di Imogiri saya dapat jawaban selain dalem ketika seseorang menyapa kita. 
Tetangga  : Mbak Ranii..
Saya : Kulo... (Saya...)

Kulo itu artinya saya. Jadi di Imogiri tempat saya KKN ketika kita menyapa/memanggil nama seseorang, sejauh yang saya perhatikan jawaban yang sering diberikan adalah “kulo” ketimbang “dalem”. 

#bersambung

Saturday, March 03, 2018 4 komentar
Newer Posts
Older Posts

About me


Halooo! Aku Rani~ Blog ini hanya berisikan cerita sehari-hari, ambil yang baik-baiknya aja yaaa, karenaa... .

“We write to taste life twice, in the moment and in retropect.” Anais Nin

:)

Follow Me

Blog Archive

  • ►  2023 (1)
    • ►  April (1)
  • ►  2020 (11)
    • ►  December (2)
    • ►  August (1)
    • ►  June (3)
    • ►  May (3)
    • ►  April (2)
  • ►  2019 (1)
    • ►  August (1)
  • ▼  2018 (13)
    • ►  September (2)
    • ►  July (2)
    • ►  June (1)
    • ►  May (3)
    • ►  April (1)
    • ▼  March (2)
      • Pikiranku dan Jawabannya
      • Bahasa Jawa Dalam Percakapan
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2017 (29)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  September (2)
    • ►  August (1)
    • ►  June (8)
    • ►  April (2)
    • ►  March (5)
    • ►  January (9)
  • ►  2016 (16)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (4)
    • ►  February (1)
    • ►  January (3)
  • ►  2015 (16)
    • ►  December (1)
    • ►  November (2)
    • ►  October (2)
    • ►  September (2)
    • ►  June (2)
    • ►  April (2)
    • ►  March (3)
    • ►  February (2)
  • ►  2014 (12)
    • ►  September (2)
    • ►  August (4)
    • ►  July (3)
    • ►  April (2)
    • ►  January (1)
  • ►  2013 (14)
    • ►  December (1)
    • ►  August (6)
    • ►  July (2)
    • ►  May (1)
    • ►  April (2)
    • ►  February (2)

Popular Posts

  • Bahasa Jawa Dalam Percakapan
    Saya bukan orang yang pintar berbahasa jawa. Saya lagi belajar, memperlancar. Postingan berbau bahasa jawa ini saya ambil dari ucapan seh...
  • Kulo Dereng Saget
    Dulu, beberapa kali bapak pernah bilang “sekarang kalo ngomong pake bahasa jawa. Masak orang jawa nggak bisa bahasa jawa. Masak tingga...
  • Hadapi Skripsi
    Jadi, beberapa hari yang lalu ibu cerita kalau anak temannya ibu lagi punya masalah terkait skripsi. Anaknya cewek, nangis terus, emosian,...
  • SINAU JOWO: BERBAUR DENGAN BAHASA JAWA
    Halo... Sudah lama aku pengen nulis tentang bahasa jawa yang sekarang lebih sering ku gunakan, mau tidak mau, suka tidak suka, karena terk...
  • My Chinese Name
    Ni hao ma? Wo de ming zi shi rani. Apa kabar? :) nama saya adalah rani . Hallo, di atas adalah contoh bahasa mandarin, hasil belajar bah...
Powered by Blogger.

Created with by ThemeXpose