­

Perjuangan Setelah Perjuangan

by - Saturday, April 26, 2014



Hari ini, jumat 25 april 2014, merupakan hari yang sudah ditunggu-tunggu dari kemarin selama UTS berlangsung. Dijadikan penyemangat tersendiri buat belajar selama UTS. Kenapa? Karena hari itu adalah hari dimana bisa melihat najwa shihab secara langsung. Iya di acaranya yang terkenal itu mata najwa.


Tiket audiensi sebelumnya sudah disiapkan sebanyak 6000. Tiket diperoleh dengan cara mendaftar melalui email. Saya merupakan salah satu orang yang beruntung untuk mendapatkan tiket itu, hasil dari mendaftar hari pertama, 2 jam setelah pengumuman pendftaran, jam 1 pagi :) sebuah perjuangan melawan kantuk.

Runtut cerita, datanglah hari H. Menurut panitia sebelumnya open gate dibuka jam 11.30 sampai jam 13.30. Karena acara mulai tapping jam 14.00.

Saya dan si mbak sampai sana jam satu kurang. Dari jauh sudah keliatan penontonnya ngantri. Panas-panas. Tapi ya itu resiko awal sih :) Sampai sana langsung ngantri, antrian bisa dilihat :)


Oya, ada kejadian yang menarik perhatian saya waktu ngantri, disaat yang lain pada mencari cara agar tidak kepanasan, ada seorang cewek yang memanfaatkan waktu nya tersebut dengan membaca Al-quran dengan posisi berdiri. Bayangkan. Di bawah terik matahari, ramai dan posisi berdiri. MasyaAllah banget ya si mbak satu ini :)


20 menit berlalu tapi tetep ditempat awal antrian. Cuma diam ditempat, nggak maju. Kalau pun maju cuma lima langkah dan itu pun nggak berarti apa-apa. 45 menit berlalu dan nggak berubah juga, yang ada malah dari atas pintu masuk banyak orang teriak saking ramainya dipintu utama.

sumber @fanimaulana
Lumayan lama pada teriak-teriaknya. Cukup buat suara jadi serak.
nggak lama setelah teriakan reda ada mas-mas yang bilang kalau pintu sudah ditutup. Kuota penuh.

Dan ini sangat bikin,

1. kecewa

2. kaget

3. kaget

4. melongo

nggak bisa habis pikir gimana bisa kuota sudah habis sedangkan kita yang ngantri megang tiket asli masih banyak. Berasa sia-sia perjuangan daftar awal jam 1 pagi-_-

Akhirnya dengan segenap tekad ketidakterimaan ini para pemegang tiket tetap dan semakin bergerak ke depan pintu utama. Silahkan bayangkan ramainya. Bahkan saking ramai dan capek ngantri, ada mbak-mbak yang digotong karena pingsan.

Pintu benar-benar ditutup dan nggak ada panitia yang menjelaskan nasib kita, pemegang tiket asli yang sudah panas-panas ngantri. Inisiatif (?) akhirnya mas-mas yang di depan pintu pada kompakan teriak dobrak-dobrak. Teriakan semakin menggema saat yang lain, yang dibawah, ikut berteriak 'DOBRAK-DOBRAK'. Pintu yang dari kayu itu akhir di dobrak. Walaupun nggak bisa liat pendobrakan secara langsung karena berada di bawah tapi kayaknya itu bener-bener di lakuin. 


Saat yang di atas pada dobrak, yang dibawah berteriak 'DOBRAK-DOBRAK' Dan yang di dalam yang acara sudah mulai nggak tau lagi ngapain, ntah dengar teriakan kita atau tidak, yang pasti habis ribut-ribut itu , ntah panitia atau siapa malah melempar notes. Notes yang merupakan fasilitas yang akan di dapat dari pemegang tiket. Mungkin niatnya emang baik, setidaknya dapat hasil dari GSP walaupun tidak bisa masuk.

Saat dilempar, sebagian ada berebut untuk mendapatkannya tapi sebagian juga bilang 'lempar balik lagi, jangan mau, jangan mau cuma dapet notes'.

Akhirnya, selain pendobrakan, lempar melempar pun terjadi. Ini ngeri bangeeeettt... Ngeri kalo kena kepala -_- nggak lama setelah kejadian itu datanglah beberapa polisi. Mungkin niatnya mau ngendaliin yang pada dobrak tapi akhirnya pak polisi juga nggak bisa berbuat banyak. Tetep di bawah. Mau maju juga nggak bisa. Rameee banget.
Mungkin *lagi*, karena teriakan kita kedengaran sampai dalam dan mengganggu atau karena takut pintu bener-bener jebol gara-gara di dobrak akhirnya kita dibolehin masuk , tanpa dapat fasilitas yang sudah dijanjikan, lewat pintu samping. Dan kejadian saat masuk lewat pintu samping adalah dengan cepat-cepatan larinya. Beruntung karena saya dan si mbak di bagian bawah jadi bisa masuk lari duluan.


Seneng? Bangeeeet. Akhirnya bisa masuk juga :) nggak sia-sia ngantrinya. Ternyata eh ternyata di dalam memang semua kursi udah penuh. Penuh saat yang pegang tiket masih banyak di luar.
Kok, bisa? Entahlah.. biar jadi evaluasi panitia. Banyak dipertanyakan.
Awalnya di dalam cuma berdiri di pojokan, tapi terus disuruh pindah. Katanya masih ada yang kosong. Tempat kosong yang dimaksud adalah lantai. Yaakk.. kita disuruh lesehan di depan panggung. Di antara 2 deretan kursi. Artinya? Kita di depan! Kita dapet tempat yang strategis buat lihat figur-figur hebat secara dekat. Kekurangannya? Ya itu tampak seperti orang yang nggak punya tiket tapi ngebet banget masuk, padahal? Kita beneran punya tiket kok! Asli!

sumber @erinaerer

Well, that’s the ending.

Perkiraan masuk setelah perjuangan dapat tiket selesai ternyata meleset tajam. Perjuangan yang mendapat tiket dan yang tidak mendapat tiket sama saja. Bahkan bisa dibilang lebih buruk. Tapi ya inilah perjuangan. Ternyata masih ada perjuangan setelah perjuangan .... jangan terlena, tetap semangaaaaaaaaatttttt :)



 

You May Also Like

0 komentar