Camping Seru Di Pantai Wediombo
....
Dan
kemarin tanggal 18 Maret 2016 camping dilakuin lagi. Camping yang sebenernya,
yang harus diriin tenda dulu dan juga menyiapkan hal-hal lain yang dibutuhkan.
Kayak makanan, kompor, gas, matras, mantel, lampu, dll. Berasa kemah ala
sekolah-sekolah gitu deh :D
Jadi
pengalaman seru camping kemaren ini cuma diikuti sama cewek-cewek doang. Dan
itupun cuma berjumlah 4 orang. Gimana? Nekat nggak tuh kemaren? Haha... rencana
awalnya ada lah cowok yang mau ikut tapi karena ada urusan si cowok-cowok itu
batal, nggak bisa ikut. Bukannya diundur apa gimana, kita –si cewek-cewek butuh
refresing sepakat tetap ngejalanin camping ini! Haha
Niatnya
mau ngecamp di pantai yang masih sepi, niat saat si cowok-cowok bisa ikut.
Rencananya mau di Pantai Greweng, tapi berhubung yang ikut cuma 4 cewek di
gantilah di pantai yang nggak sepi. Dan pilihan jatuh ke Pantai Wediombo.
Awalnya sempet ragu mau ikut camping apa enggak karena bapak suka enggak
ngebolehin kalo buat acara nginep-nginep malam nonformal. Tapi mengingat pantai
yang dituju adalah pantai gunung kidul (belum pernah sama sekali kesana) dan
tiba-tiba inget novel Lima Sekawan jadi tambah makin semangat pingin ikut,
walopun cuma cewek-cewek doang.
Alhasil
demi sebuah pengalaman :p ngomonglah sama bapak ibu dan alhamdulilah bapak diem
aja yang tandanya BOLEH :D haha
So,
here we gooooo...
Kita,
si cewek-cewek (Rani, Gian, Fitri, Mb Dewi) yang dulunya pernah 1 kelas di
suatu SD, merencanakan berangkat pukul 3 Sore hari Jumat tanggal 18 Maret. Niatnya
mau ngejar sunset dan nggak mau malam diperjalanan. Tapi karena ada beberapa
hal keberangkatan ditunda sampe jam setengah 5 sore. Alhasil sampe pantai
malam, pukul 18.45 WIB. Sunset pun gagal dilihat tapi masih ada harapan untuk
lihat sunrise besok paginya. Oya, tantangan tersendiri waktu malam masih
diperjalanan ke pantai, karena jalanannya sepi, naik-turun, belum lagi kadang
berkelok-kelok ditambah hewan-hewan kecil yang berterbangan waktu menjelang
magrib yang nggak bisa diatasi walau kaca helm udah ditutup. Saran banget nih
buat yang mau ngecamp dipantai, kalo bisa diusahakan maksimal jam setengah 6
sore sudah di pantai, biar selain bisa lihat sunset juga buat mengurangi
resiko-resiko yang lain.
Perjalanan
kesana membutuhkan waktu kurang lebih 2,5 jam untuk ditempuh dengan sepeda
motor. Pastiin kendaraan yang dipakai baik-baik saja karena buat cari bengkel
motor cukup sulit kalo sudah memasuki daerah sepi, termasuk rem. Apalagi kalo
jalanan berkelok tapi turunan, butuh kehati-hatian ekstra. Buat jalanan yang
naik motor matic emang paling cocok tapi kalo jalanannya turunan nggak ada yang
ngalahin keamanan motor bebek! Tapi yaaa nggak mungkinkan mesin motor berubah
seketika waktu jalanan naik dan turun haha. Ngarepnya
sih gitu! :p
Biaya
masuk ke kawasan pantai cukup 10.000 untuk satu motor. Waktu disana ditanyain
tuh sama penjaganya “nggak ada cowoknya nih?” dan kitapun jawab “nggak ada” dan
petugasnya bilang lagi “hati-hati yah!”
iya! Kita cewek tangguh kok mas :)
Sesampainya
disana, kita langsung parkir. Tenang, disana ada tempat parkir 24 jam kok. jadi
insyaallah kendaraan aman. Untungnya disana nggak hujan padahal waktu berangkat
tadi cukup mendung dan rintik hujan mulai turun tapi alhamdulilah disini cukup
terang dari cahaya bulan walaupun nggak ada bintang. Suara ombak jelas-jelas
terdengar dari kejauhan, huaa kalo buat saya pribadi ini adalah sesuatu banget!
Haha :p malem malem ke pantai, buat camping lagi :p
Di
Wediombo kita harus turun dulu ke pantai yang terletak lebih bawah dari
parkiran. Jalannya nggak jauh cuma harus lewat beberapa anak tangga. Hamparan
pantai menjadi pemandangan yang menarik perhatian begitu menuruni anak tangga
terakhir. Pikir saya bakal gelap gulita tapi waah ternyata ombak terlihat
begitu jelas! Kita berjalan kearah kiri menyusuri tepi pantai, mencari tempat
yang aman buat mendirikan tenda. Yang aman dari pasangnya air laut. Oya,
keadaan di pantai malam hari sepi pada umumnya. Cuma desiran ombak yang
meramaikannya, ditambah cahaya bulan yang cukup terang yang membuat jauh dari
kesan mengerikan.
Sempat
terpikir, sebagai pemula dalam hal camping di alam bebas, ini sepi gini nih kita bakal mendirikan tenda? Didepan hamparan pantai
ini? Yang gelombangnya besar-besar gini? Tapi
pikiran-pikiran itu segera saya musnahkan haha walopun kadang muncul juga :p
secercah harapan muncul ketika melihat ada cahaya lampu dari kejauhan, cahaya
yang menunjukan kalo itu dari orang camping juga. Kita segera ke sumber cahaya
itu untuk ikut mendirikan tenda, biar ada temennya. Tempatnya lumayan aman,
dibawah pohon yang tidak terjamah oleh air pasang, walaupun tanahnya nggak
begitu datar tapi cukup bisa untuk mendirikan tenda.
Setelah
tenda sudah dipasang, kita mulai berbenah memasukan barang bawaan ke dalam
tenda. Mengeluarkan amunisi (makanan) buat mengganjel perut dan buat
ngemil-ngemil tentunya. Malam itu kita habiskan buat bercerita ditemani 2 cup
pop mie, segelas susu jahe, dan sebungkus camilan kacang atom. Hamparan pantai
malam itu menjadi saksi bahwa pertemanan kita masih berlanjut dan akan terus berlanjut,
seperti saat SD kita main rumah-rumah di hamparan sawah, kali ini kita
rumah-rumahan alias tenda-tendaan :p di pantai.
Sekitar
jam 21.00 an kita memutuskan untuk masuk tenda, tiduuuuuur. Badan rasanya udah
nggak bisa di ajak kompromi lagi. Udah ngantuk, pegel-pegel pula, alhasil kita
memutuskan tidur lebih cepat dari jam biasanya kalo dirumah. Kita tidur
berjejer-jejer menghadap pantai dengan kondisi pintu tenda hanya ditutup dengan
pintu jaring-jaring alias tembus pandang dan tembus udara, karena ternyata
camping di pantai itu sumuuuk. Nggak
kayak camping di gunung yang kata temen dingin banget, sampek harus pakai sleeping bag. Lah di pantai, kita
tidurpun nggak pakai jaket, karna saking gerahnya. Bahkan saat ngelilir di tengah malam saya lihat teman saya pindah tidur di luar di depan
pintu! Hahaha. Sekali lagi, kita adalah cewek-cewek pemberani yang berani tidur diluar tenda saat
malam hari :D
Nah,
sewaktu saya terbangun itu saya kira sudah subuh, karena rasanya saya tidur
sudah lama sekali. Tapi waktu lihat jam di hp ternyata baru jam setengah 2
pagi. Maka saya kaget lihat temen saya jam segitu tidur di luar di depan pintu
tenda. Tapi kagetnya nggak seberapa dibanding waktu lihat pantai disaat jam
segitu. Dari kejauhan saat itu terlihat ada kilat di langit ujung pantai.
Cahaya kilat yang menyambar-nyambar. Karena posisi kepala yang menghadap pantai
mau tidak mau ketika terbangun cahaya itu langsung terlihat. Sempet takut kalo
cahaya kilatnya diikuti suara petir yang artinya mendung mau hujan, eh tapi
ternyata enggak kok. Cuma kilatan cahaya aja aja.
Ditengah
malem gitu lihat kilatan cahaya ditambah suara ombak pantai yang makin malam
terdengar sangat jelas dan keras mengisi keheningan orang tidur, bohong banget
kalo dibilang nggak takut terlebih ini pengalaman pertama saya. Haha. Karena
jujur, takut agak was-was gimana gitu. Tapi setelah dipikir-dipikir mungkin
emang inilah pointnya camping dipantai :) nggak bisa diungkapkan lebih dalam,
malam itu bener-bener wah banget,,, semua tersimpan rapi di dalam memory otak
:) bakal diinget sampe kapan pun pengalaman ngelilir
ditengah malam di pantai wediombo ini! :)
.....
Paginya,
selepas subuhan kita menikmati pemandangan pagi hari dipantai, dari yang masih
gelap- silauan oren-sampai terang
benderang. Sayangnya sunrise tidak
dapat kita lihat juga, karena tertutup tebing. Tapi itu nggak mengurangi
essensi bercampingnya kok! karena saya dan teman-teman masih bisa menikmati
setiap pemandangan yang ada saat itu. Kita berjalan ke arah batu-batu pantai
yang ada di depan tenda, menapaki bebatuannya. Licin, tapi nggak semuanya, jadi
harus ekstra hati-hati supaya nggak jatuh. Di bebatuan yang besar-besar itu
banyak kerang yang menempel pun dengan kepiting yang sudah mati yang hanya
bersisa kulitnya. Sedangkan di kejauhan, semakin siang, bapak-bapak penduduk
sekitar mulai berdatangan untuk memancing atau sekedar mencari cacing.
![]() |
Jam 05.22 di sisi depan (barat daya) dari tenda |
![]() |
Jam 05.32 di sisi depan (tenggara) dari tenda |
Semakin
terang, kita memutuskan untuk kembali ke tenda buat sarapan terlebih dahulu. Mengisi
perut dengan menghabiskan sisa makanan yang masih banyak. Segelas pop mie,
sebungkus roti, energen dan camilan-camilan yang tersisa.
![]() |
sempetin selfie waktu sarapan |
Ditengah-tengah
sarapan pagi itu kita merencanakan trip selanjutnya dengan tujuan ke gunung,
pantai, lombok, bali sampai ke luar negeri! Haha. Mendengarnya terasa seru
untuk saling menimpali “seru tuh, yukkk”
“mauuuuuu!!” “iya besok kan kita udah pada kerja, nah kita meet up tuh dimana gitu”
“akhir tahun aja” dan yang lainnya. Merencanakan
memang gampang tapi terealisasi atau enggak ya itu urusan yang susah :p haha
Ngobroin
ngalor ngidul bikin nggak kerasa
waktu udah menunjukan pukul 7, so kita memutuskan untuk beres-beres berhubung
jam 11 kita sudah harus sampai Kota Jogja karna ada urusan lain. Awalnya mau
sempetin main air dulu tapi melihat jam yang sudah siang maka diputuskan batal,
lain kali aja. Jam 07.30 kita selesai beberes, kita memutuskan kembali ke
bebatuan untuk berfoto-foto selama setengah jam.
![]() |
Disaat hunting pemandangan tapi yang lain candid in temannya |
![]() |
Masih jam setengah 8an tapi teriknya udah cukup buat bayangan yang sempurna |
Di
bebatuan itu nggak sempet buat banyak selfie berempat karena batunya yang cukup
tinggi, dan nggak selebar dan seaman untuk berselfie, terlebih udah silau
bangettt. Jadi ya kita masing-masing sibuk sama kamera masing-masing buat
sekedar menikmati pemandangan, hunting pemandangan atau candid in temen yang
lain :)
![]() |
Menahan silau |
Jam
08.00 kita memutuskan untuk jalan menuju sisi tenggara pantai, yang kata orang
sekitar ada kolam yang aman untuk berenang atau sekedar main air.
![]() |
Menuju sisi tenggara pantai |
Nah,
di sisi tenggara pantai itulah kita sibuk berselfie-selfie ria, pemandangannya
lebih bagus dan aman buat selfie. Kita juga naik ke atas batu karang yang
tinggi.
![]() |
Sisi tenggara yang dituju |
Di
sisi tenggara pantai itu memang ada cekungan semacam laguna yang aman dari
gelombang ombak, yang aman buat nyemplung.
Rasanya pengen banget nyebur, airnya kelihatan banget seger tapi sayang
waktu tidak memungkinkan jadi kita putuskan untuk berfoto-foto ria saja:)
![]() |
Bukit dibarat daya yang tampak jelas |
![]() |
Tampak bapak-bapak yang lagi mancing di bebatuan belakang |
![]() |
Foto dari batu yang lebih tinggi |
Puas berfoto-foto, akhirnya jam
08.30 kita siap kembali ke kota Jogja!
Yeeeay!!!
Berjalan menyusuri jalan berkelok-kelok
lagi untuk menyimpan semua pengalaman ini.
So
this is my first camp’s experience in the beach hihi that was a great
experience!! :)
3 komentar
Makasih mba
ReplyDeleteSewa Mobil Jogja
Jalan kesana curam curam nggak naeknturun nya
ReplyDeleteKalo menurut aku enggak curam. Kalo pernah ke Kalibiru, lebih curam jalan disana
Delete