Kamu Dimana
Semua pasti setuju kalau ide menulis itu bisa datang kapan
aja, dimana aja, dan dalam situasi apapun. Ide datang sesuka hati, dan biasanya
sekali datang pasti dengan topik yang up to date, sesuai apa yang dilihat dan
dirasakan. Ide datang dengan menyulutkan perasaan menggebu-gebu ingin segera
dituangkan dalam rangkaian kata, namun apa yang terjadi adalah sebaliknya. Saat
ide datang tidak sedikit orang yang “terserang” ide ini akan mengalami
kesulitan. Kesulitan dalam merealisasikannya karena sedang berkutat dengan hal
yang lain, hal yang tidak mungkin untuk ditinggalkan. Dan saya adalah salah satu
yang mengalaminya. Yap!
Buat saya yang baru saja menyelesaikan Ujian Tengah Semester
ini, yang malam ini duduk di depan laptop, yang sedang mengetik tulisan ini,
sedang berusaha mengingat-ingat ide apa saja yang sudah saya dapatkan sewaktu
malam-malam kemarin, saat saya sedang berkutat dengan lembaran-lembaran materi
ujian. Ide-ide yang malam-malam sebelumnya berseliweran di benak saya saat saya
sedang mencoba konsentrasi dengan materi ujian kini hilang entah kemana.
Ulala..... beginikah ide?? Beginikah tingkah lakumu disaat
saya sedang free T.T disaat saya sedang tidak memikirkan yang lain kau malah menghilang.
Kini saya berusaha mengingat topik-topik yang kemaren sedang hangat tapi tak
kunjung mendapat mu ide, kalaupun dapat hasrat buat menuangkan dalam kata-kata
terasa begitu sulit. Ideeeeeeeeeeeeee......... dimanakah dirimu??
Inikah balasan mu karena aku tak sedikitpun menulis tentang
kau saat kau datang kemaren. Ah ya,,, aku tau,
seharusnya aku menulismu dalam handphone ku kemaren kan ya? walau itu
hanya satu dua kalimat. Buat apa aplikasi
note yang ada di handphone kalo tak kau manfaatkan? – mungkinkah itu yang
ingin kau sampaikan padaku ide?
Aku tau ini bukan salah mu karena akupun menyadari dari dulu
kalo kau ide akan datang sesuka hati, datang kapan saja. Kukira dengan
menyimpannya dalam benakku kau akan datang kembali ketika aku free tapi
ternyata aku salah. Aku salah. Kau ide, sudah tenggelam dalam benakku. Tenggelam
dibawah materi ujian yang tak mampu kau tahan.
Baiklah ide, karena kau tak kunjung datang sampai tulisan ini
akan berakhir, aku hanya bisa memposting topik tentang kau. Aku akan mulai
menyibukkan diri lagi. Kau, datanglah saat itu. Saat kau datang, percayalah aku
akan menulismu dalam selembar kertas atau dalam handphone ku.
Datanglah ide, datanglah.
0 komentar