­

Menulis 7 Hari Nonstop

by - Thursday, September 15, 2016


Satu tahun yang lalu pernah niat mau nulis setiap hari. Rencananya ikut tantangan menulis setiap hari. Nama tantangannya #nulisrandom2015. Dulu tau ada tantangan #nulisrandom2015  dari twitter dan excited banget waktu nemu tantangan kayak gitu. Syaratnya mudah, cuma posting di blog pribadi tentang apa aja, bebas. Lalu nanti setiap harinya link tulisan diblog masing-masing dishare melalui twitter.

Niat awalnya memang pengen banget ikut, sampe akhirnya satu hari sebelum tantangan dimulai saya udah mulai ngeblog aja. Semacam pendahuluan. Selain juga karena ada topik buat menulis dan waktu senggang.

Eh tapi sayangnya, besoknya, saat hari H dimulainya tantangan sampai beberapa hari kedepan nggak ada tuh tulisan yang diposting di blog :( 

Saya gagal.Saya gagal ikut tantangan #nulisrandom2015, bahkan dihari pertama dimulainya tantangan. Entah dulu lagi sibuk apa atau sok sibuk apa, yang pasti menulis setiap hari itu ternyata nggak mudah.

***

Kemudian, hari berlalu sampai berbulan-bulan. Saya kembali menemukan tantangan serupa. Menulis setiap hari. Nama tantangannya one day one post. Berbeda dengan yang sebelumnya, ditantangan ini ada beberapa syarat yang harus dilakukan agar dapat mengikuti tantangan. Syaratnyapun tak cukup sulit, hanya memfollow beberapa fan page. Setelah itu mendaftarkan diri dengan mengirim sms ke nomer pendaftaran yang disediakan.

Saya tau ada tantangan One Day One Post di hari pertama dibukanya pendaftaran. Tapi waktu itu untuk memutuskan mendaftar saya berfikir berhari-hari. Apa saya bisa? Apa waktu saya ada? Apa kuota internet saya cukup untuk buka blog? Dan masih banyak lagi. Sampai akhirnya saya memutuskan untuk mendaftar di hari akhir-akhir batas akhir pendaftaran saja. Sembari memikirkan apakah saya benar-benar pengen ikut dan bisa? Toh tidak ada batas maksimal peserta. Jadilah saya melewati masa-masa pendaftaran sampai datang batas pendaftaran.

Untungnya, di akhir-akhir pendaftaran saya masih ingat adanya tantangan ini. Saya cari blog yang memberi tantangan ini. Saya komen di bawah postingan tersebut dan mengirimkan pesan, menyatakan bahwa saya ingin ikut tantangan One Day One Post. Tak butuh waktu lama untuk menerima pemberitahuan selanjutnya, karena sms saya langsung di respon.

Sayangnya responnya berisi “Maaf kuota One Day One Post sudah terpenuhi”Waktu nerima sms itu cukup bisa menghela napas, hufffff... mungkin memang belum di izinin buat ikutan. Lagian daftar kok di akhir pendaftaran.

Salah sendiri, cuma bisa ngedumel dalam hati, tapi habis itu langsung ngademin diri sendiri, positif thinking. Toh tanpa tantangan saya masih bisa posting di blog pribadi.

***

Hari berlalu lagi, berbulan-bulan. Tantangan menulis datang kembali, menyapa di beranda facebook saya. Masih sama dengan yang sebelumnya, One Day One Post! Bedanya, tantangan ODOP ini hanya berlangsung satu minggu! Dan diberi nama #Menulis7HariNonstop.

Alhasil, tak sampai 10 menit setelah membaca tantangan itu saya langsung memutuskan untuk mendaftar. Me-whatsapp nomer yang diminta, dan tak lama langsung gabung di grup Menulis 7 Hari Nonstop.

Syarat yang diminta pada tantangan ini pun mudah, cukup memiliki akun di web ODOP untuk bisa posting cerita. Yaps! Ternyata untuk tantangan ini hasil tulisan akan di posting di web ODOP. Bukan blog pribadi. Niatnya dulu, selain di posting di web ODOP mau di posting di blog pribadi juga. Buat tambah-tambah postingan di blog, pengennya gitu. Tapi ternyata tidak boleh, demi menjaga keaslian masing-masing web. Okelah, saya mengerti dan saya setuju.

Saya mengikuti tantangan ini di minggu pertama perkuliahan. Hari-hari dimana belum terlalu padat dengan tugas, masih bisalah disambi. Toh kalo padat, harusnya tetap diusahakan. Kan cuma seminggu doang?—mikirnya kemarin gitu.

Ditantangan #Menulis7HariNonstop ini ada tema yang berbeda yang ditentukan disetiap harinya. Tantangannya yaitu:

Hari pertama: menulis bebas yang pasti minimal 500 kata.

Hari kedua: Membuat tulisan yang mengandung kata KOPI SIANIDA, SINGKONG, KALIMANTAN, BINTANG

Hari ketiga: Membuat tulisan yang di dalamnya mengandung analogi

Hari keempat: Membuat tulisan dari tema yang sedang ramai dibicarakan

Hari kelima: Membuat tulisan masa lalu yang paling berkesan.

Hari keenam: menghasilkan sebuah cerpen bertema bebas.

Hari ketujuh: menghasilkan surat untuk diri sendiri di masa depan.

Excited banget waktu lihat ketentuan di setiap harinya, apalagi di hari ketujuh. Surat untuk diri sendiri dimasa depan? Kerennn. Di benak langsung memplot isi suratnya mau seperti apa.

Hari demi hari, tantangan dengan lancar dipenuhi. Saya menulis selepas magrib sampai mau tidur. Lewat tantangan ini, ternyata menulis untuk sekali jadi butuh waktu yang lama. Setidaknya buat saya membutuhkan waktu 2-3 jam-an. Seringnya 3 jam, itupun lewat beberapa menit. Sebelumnya, buat nulis di blog butuh waktu lebih dari satu hari untuk menyelesaikannya. Ada jeda waktu untuk istirahat, untuk menambah cerita, untuk di edit lagi dan untuk memikirkan apa pantes di post?

Sekarang, ditantangan #Menulis7HariNonstop ini, semua harus selesai di waktu yang terbatas. Terlebih ketika ada tugas dari kampus yang juga membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk mengerjakannya. Di hari pertama sampai hari kelima saya lancar menulis setiap harinya. Menyelesaikan tantangan disetiap harinya. Walaupun di hari ketiga sempat tertunda untuk memposting di web ODOP karena laptop yang mendadak tidak bersahabat untuk internetan. Tapi alhamdulilah masalah teratasi keesokannya, sehingga bisa posting tantangan hari ketiga sekaligus keempat.

Sayangnya dihari keenam, saat ketentuannya menulis cerpen dengan tema bebas saya gagal. Saya tidak menghasilkan tulisan di hari itu. Berkali-kali saya mencoba mengetikan beberapa kata sampai menjadi satu paragraf tapi kemudian saya hapus lagi. Begitu seterusnya sampai berjam- jam berlalu. Saya stuck di depan laptop. Waktu untuk menulis ada tapi ide cerita tidak muncul. Akhirnya, karena hari sudah larut malam saya memutuskan mematikan laptop dan tidur. Berat sebenarnya untuk meninggalkan tantangan cerpen kali itu tapi mau bagaimana kalau kantuk sudah menghampiri dan berjam-jam di depan laptop sampai larut malam tak menghasilkan apa-apa. Oh, ternyata...  menulis cerpen tema bebas itu lebih sulit daripada menulis dengan tema yang ditentukan.

Keesokan harinya, di hari terakhir tantangan saya baru sempat memulai menulis pukul 20.00 sampai pukul 22.33. Sama seperti saat menulis cerpen, berkali-kali saya hapus untaian kata yang sudah terketik, saya tulis lagi, saya hapus, saya tulis lagi, begitu terus selama beberapa jam kedepan. Ada pikiran apa mau menyerah, tapi begitu ingat tantangan cerpen yang kemaren gagal langsung buang pikiran nyerah jauh-jauh. Huss..huss..

Akhirnya, surat untuk masa depan pun jadi alias sejadinya aja :D, karena udah terlalu malam. Ngantuk. Saking ngantuknya begitu memutuskan selesai menulis saat itu juga langsung memutuskan naik kasur. Tidur. Belum belajar buat besok presentasi, jadi saya putuskan untuk menyudahi tantangan menulis surat untuk diri sendiri tanpa mengirim ke web ODOP (karena udah larut) sampai sekarang (udah basi).

Ntah masuk kategori apakah yang hari ketujuh ini. Gagal memenuhi tantangan atau tidak karena belum sempat memposting di web ODOP, mungkin kategori gagal. Tapi setidaknya di hari itu saya tetap menulis dengan ketentuan yang diminta.

Akhirnya, selesai sudah tantangan Menulis 7 Hari Nonstop yang merupakan bagian dari gerakan One Day One Post yang di adakan Bang Syaiha. Dari tantangan ini saya tau, bahwa bagi pemula menulis untuk sekali jadi tidak mudah. Butuh waktu yang lama untuk merangkai kata. Belum lagi untuk mengoreksi typo-typo yang berserakan. Butuh konsentrasi. Butuh waktu sendiri.

Ditantangan-tantangan selanjutnya, haruskah saya ikut lagi ketika untuk Menulis 7 Hari Nonstop saja saya gagal? Hiks...

But, i will try again.

Again and again

You May Also Like

0 komentar