Menulis 7 Hari Nonstop
Satu
tahun yang lalu pernah niat mau nulis setiap hari. Rencananya ikut tantangan
menulis setiap hari. Nama tantangannya #nulisrandom2015. Dulu tau ada tantangan
#nulisrandom2015 dari twitter dan excited banget waktu nemu tantangan
kayak gitu. Syaratnya mudah, cuma posting di blog pribadi tentang apa aja,
bebas. Lalu nanti setiap harinya link tulisan diblog masing-masing dishare
melalui twitter.
Niat
awalnya memang pengen banget ikut, sampe akhirnya satu hari sebelum tantangan
dimulai saya udah mulai ngeblog aja. Semacam pendahuluan. Selain juga karena
ada topik buat menulis dan waktu senggang.
Eh
tapi sayangnya, besoknya, saat hari H dimulainya tantangan sampai beberapa hari
kedepan nggak ada tuh tulisan yang diposting di blog :(
Saya
gagal.Saya gagal ikut tantangan #nulisrandom2015, bahkan dihari pertama
dimulainya tantangan. Entah dulu lagi sibuk apa atau sok sibuk apa, yang pasti
menulis setiap hari itu ternyata nggak mudah.
***
Kemudian,
hari berlalu sampai berbulan-bulan. Saya kembali menemukan tantangan serupa.
Menulis setiap hari. Nama tantangannya one day one post. Berbeda dengan yang
sebelumnya, ditantangan ini ada beberapa syarat yang harus dilakukan agar dapat
mengikuti tantangan. Syaratnyapun tak cukup sulit, hanya memfollow beberapa fan
page. Setelah itu mendaftarkan diri dengan mengirim sms ke nomer pendaftaran
yang disediakan.
Saya
tau ada tantangan One Day One Post di hari pertama dibukanya pendaftaran. Tapi
waktu itu untuk memutuskan mendaftar saya berfikir berhari-hari. Apa saya bisa?
Apa waktu saya ada? Apa kuota internet saya cukup untuk buka blog? Dan masih
banyak lagi. Sampai akhirnya saya memutuskan untuk mendaftar di hari
akhir-akhir batas akhir pendaftaran saja. Sembari memikirkan apakah saya benar-benar
pengen ikut dan bisa? Toh tidak ada batas maksimal peserta. Jadilah saya
melewati masa-masa pendaftaran sampai datang batas pendaftaran.
Untungnya,
di akhir-akhir pendaftaran saya masih ingat adanya tantangan ini. Saya cari
blog yang memberi tantangan ini. Saya komen di bawah postingan tersebut dan
mengirimkan pesan, menyatakan bahwa saya ingin ikut tantangan One Day One Post.
Tak butuh waktu lama untuk menerima pemberitahuan selanjutnya, karena sms saya
langsung di respon.
Sayangnya
responnya berisi “Maaf kuota One Day One Post sudah terpenuhi”Waktu nerima sms
itu cukup bisa menghela napas, hufffff... mungkin memang belum di izinin buat
ikutan. Lagian daftar kok di akhir pendaftaran.
Salah
sendiri, cuma bisa ngedumel dalam hati, tapi habis itu langsung ngademin diri
sendiri, positif thinking. Toh tanpa tantangan saya masih bisa posting di blog
pribadi.
***
Hari
berlalu lagi, berbulan-bulan. Tantangan menulis datang kembali, menyapa di
beranda facebook saya. Masih sama dengan yang sebelumnya, One Day One Post!
Bedanya, tantangan ODOP ini hanya berlangsung satu minggu! Dan diberi nama
#Menulis7HariNonstop.
Alhasil,
tak sampai 10 menit setelah membaca tantangan itu saya langsung memutuskan
untuk mendaftar. Me-whatsapp nomer yang diminta, dan tak lama langsung gabung
di grup Menulis 7 Hari Nonstop.
Syarat
yang diminta pada tantangan ini pun mudah, cukup memiliki akun di web ODOP
untuk bisa posting cerita. Yaps! Ternyata untuk tantangan ini hasil tulisan
akan di posting di web ODOP. Bukan blog pribadi. Niatnya dulu, selain di
posting di web ODOP mau di posting di blog pribadi juga. Buat tambah-tambah
postingan di blog, pengennya gitu. Tapi ternyata tidak boleh, demi menjaga
keaslian masing-masing web. Okelah, saya mengerti dan saya setuju.
Saya
mengikuti tantangan ini di minggu pertama perkuliahan. Hari-hari dimana belum
terlalu padat dengan tugas, masih bisalah disambi. Toh kalo padat, harusnya
tetap diusahakan. Kan cuma seminggu doang?—mikirnya kemarin gitu.
Ditantangan
#Menulis7HariNonstop ini ada tema yang berbeda yang ditentukan disetiap
harinya. Tantangannya yaitu:
Hari
pertama: menulis bebas yang pasti minimal 500 kata.
Hari
kedua: Membuat tulisan yang mengandung kata KOPI SIANIDA, SINGKONG, KALIMANTAN,
BINTANG
Hari
ketiga: Membuat tulisan yang di dalamnya mengandung analogi
Hari keempat: Membuat tulisan dari tema yang sedang ramai dibicarakan
Hari
kelima: Membuat tulisan masa lalu yang paling berkesan.
Hari
keenam: menghasilkan sebuah cerpen bertema bebas.
Hari
ketujuh: menghasilkan surat untuk diri sendiri di masa depan.
Excited banget waktu lihat ketentuan di setiap harinya, apalagi di hari ketujuh. Surat untuk diri sendiri dimasa depan? Kerennn. Di benak langsung memplot isi suratnya mau seperti apa.
Hari demi hari, tantangan dengan lancar dipenuhi. Saya menulis selepas magrib sampai mau tidur. Lewat tantangan ini, ternyata menulis untuk sekali jadi butuh waktu yang lama. Setidaknya buat saya membutuhkan waktu 2-3 jam-an. Seringnya 3 jam, itupun lewat beberapa menit. Sebelumnya, buat nulis di blog butuh waktu lebih dari satu hari untuk menyelesaikannya. Ada jeda waktu untuk istirahat, untuk menambah cerita, untuk di edit lagi dan untuk memikirkan apa pantes di post?
Sekarang, ditantangan #Menulis7HariNonstop ini, semua harus selesai di waktu yang terbatas. Terlebih ketika ada tugas dari kampus yang juga membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk mengerjakannya. Di hari pertama sampai hari kelima saya lancar menulis setiap harinya. Menyelesaikan tantangan disetiap harinya. Walaupun di hari ketiga sempat tertunda untuk memposting di web ODOP karena laptop yang mendadak tidak bersahabat untuk internetan. Tapi alhamdulilah masalah teratasi keesokannya, sehingga bisa posting tantangan hari ketiga sekaligus keempat.
Sayangnya
dihari keenam, saat ketentuannya menulis cerpen dengan tema bebas saya gagal.
Saya tidak menghasilkan tulisan di hari itu. Berkali-kali saya mencoba
mengetikan beberapa kata sampai menjadi satu paragraf tapi kemudian saya hapus
lagi. Begitu seterusnya sampai berjam- jam berlalu. Saya stuck di depan laptop.
Waktu untuk menulis ada tapi ide cerita tidak muncul. Akhirnya, karena hari
sudah larut malam saya memutuskan mematikan laptop dan tidur. Berat sebenarnya
untuk meninggalkan tantangan cerpen kali itu tapi mau bagaimana kalau kantuk
sudah menghampiri dan berjam-jam di depan laptop sampai larut malam tak
menghasilkan apa-apa. Oh, ternyata... menulis cerpen tema bebas itu lebih
sulit daripada menulis dengan tema yang ditentukan.
Keesokan
harinya, di hari terakhir tantangan saya baru sempat memulai menulis pukul
20.00 sampai pukul 22.33. Sama seperti saat menulis cerpen, berkali-kali
saya hapus untaian kata yang sudah terketik, saya tulis lagi, saya hapus, saya
tulis lagi, begitu terus selama beberapa jam kedepan. Ada pikiran apa mau menyerah,
tapi begitu ingat tantangan cerpen yang kemaren gagal langsung buang pikiran
nyerah jauh-jauh. Huss..huss..
Akhirnya,
surat untuk masa depan pun jadi alias sejadinya aja :D, karena udah terlalu
malam. Ngantuk. Saking ngantuknya begitu memutuskan selesai menulis saat itu
juga langsung memutuskan naik kasur. Tidur. Belum belajar buat besok presentasi, jadi saya putuskan untuk menyudahi tantangan menulis surat untuk diri sendiri tanpa mengirim ke web ODOP (karena udah larut) sampai sekarang (udah basi).
Ntah
masuk kategori apakah yang hari ketujuh ini. Gagal memenuhi tantangan atau
tidak karena belum sempat memposting di web ODOP, mungkin kategori gagal. Tapi
setidaknya di hari itu saya tetap menulis dengan ketentuan yang diminta.
Akhirnya,
selesai sudah tantangan Menulis 7 Hari Nonstop yang merupakan bagian dari
gerakan One Day One Post yang di adakan Bang Syaiha. Dari tantangan ini saya
tau, bahwa bagi pemula menulis untuk sekali jadi tidak mudah. Butuh waktu yang
lama untuk merangkai kata. Belum lagi untuk mengoreksi typo-typo yang
berserakan. Butuh konsentrasi. Butuh waktu sendiri.
Ditantangan-tantangan
selanjutnya, haruskah saya ikut lagi ketika untuk Menulis 7 Hari Nonstop saja
saya gagal? Hiks...
But,
i will try again.
Again
and again
0 komentar