Writer's Block and I

by - Sunday, December 20, 2015

Udah bukan hal yang baru lagi setiap ngadep di depan laptop stuck nggak tahu mau nulis apa. Mungkin bukan nggak tahu tapi lebih tepatnya bingung apa yang mau ditulis padahal banyak sekali hal-hal yang ingin ditulis. Semacam bingung mau mulai darimana.

Sedih juga kalo terjadi berulang-ulang tapi kenyataannya inilah yang terjadi. Lebih sering begini darimana begitu buka laptop langsung nulis sesuatu. Ujung-ujungnya kalo bingung kayak gitu cuma bisa dengerin musik atau nonton film yang ada di laptop dan yaaaah ide menulis pun hilang untuk beberapa hari. Sekalinya datang lagi pasti kejadian lagi.

Apa ini yang disebut writer’s block ya? Semacam penghalang yang membuat menulis sesuatu yang datangnya bukan dari orang lain tapi dari diri kita sendiri. Sayangnya dibanding untuk koreksi ke diri sendiri, writer’s block kadang membuat kita (saya lebih tepatnya) mencari sesuatu untuk disalahkan karena tidak dapat menulis. Hmm,, semacam nggak ada waktu atau nggak ada ide. Tapi itu cuma alasan klise sih. Mengkambing hitamkan sesuatu yang jelas-jelas nggak ngasih pengaruh ke saya.

Kadang untuk mencari semangat itu saya akali dengan blog-walking. Hasilnya? Luar biasa... blog-walking bener-bener bisa membangun semangat buat nulis. Tiap main ke blog orang yang ceritanya menarik dan ternyata blog itu aktif berhasil membuat saya berguman ‘saya mau menulis lagi ah!’ ‘seru ya punya blog aktif yang isinya keseharian kita yang bermanfaat bagi banyak orang lewat sharing pengalaman kita. Simpel’

Saya selalu bertekad buat rajin blogging selepas blog-walking. Kenapa? Karena bahkan saya suka membaca tulisan saya sendiri yang lampau-lampau. Semacam kenangan tersendiri yang disampaikan lewat tulisan. Saya selalu ‘iri’ pada orang yang di blognya dari tahun 2007 sudah banyak mempunyai postingan dan sampai 2015 jumlahnya tidak kalah banyak. Iri yang saya jadikan semangat untuk menulis, apalagi kalo isi blog itu bener-bener ngasih manfaat. Hanya dari sekedar cerita pengalaman saja, ngaruhnya nggak bisa disepelekan. Mungkin ini yang dinamakan belajar dari pengalaman orang tanpa harus mengalami :)

And you know what? Saya menuliskan ini setelah saya blog-walking haha,
that’s why i really love to do blog-walking hihi.

You May Also Like

0 komentar