­

Edisi Semarang: Malam Minggu Pertama

by - Saturday, April 15, 2017

Ada plus minusnya tanggal 1 April ini jatuh dihari sabtu, hari pertama Praktek Kerja Profesi Apoteker Rumah Sakit. Minusnya PKPA pertama dihari sabtu itu rasanya santai jadi berasa pendek harinya dan nggak se-excited yang seharusnya, hehe. Sedangkan plusnya adalah nggak perlu nunggu berhari-hari buat ngerasain malam minggu pertama di Semarang ini :D. Dan itulah yang saya dan teman-teman lakuin ditanggal 1 kali ini— PKPA dan jalan-jalan di kota semarang di malam minggu :) Selepas magrib, kami bersiap-siap untuk malam mingguan! :)

Malam itu  saya memakai motor teman saya, awalnya saya bakal diboncengin tapi berhubung ada salah satu teman yang nggak berani naik motor jadi saya diutus buat yang nyetir motor. Okelah. Nggak masalah pikir saya. Toh kalau nyetirin itu bakal lebih gampang menghafal jalan, kalau saya pribadi.

Saya tau kalo motor yang bakal saya gunakan nggak ada stnk nya, tapi saya baru tau kalo ternyata lampu depannya mati, dan itu lampu jarak jauh dan dekat :(. Jadi horor waktu di jalan, takut karena ga begitu kelihatan. Tapi untungnya di jalanan sangat ramai dan cukup terang jadi agak aman.

Bayangan saya malam minggu ini bakal diisi dengan menyusuri kota semarang dengan segala hiruk pikuknya melalui jalan kota seperti pada umumnya di Jogja. Ramai dengan mobil pribadi dan motor yang keluar untuk menikmati weekend. Sayangnya yang ada di jalanan yang kami lewati ramai dengan truk tronton yang gede-gede banget. Serem.

Jadi, dimalam minggu kemarin kami berniat untuk jalan-jalan sekaligus cari makan. Sebenernya tujuan awal nggak jelas mau kemana dan saya nggak berkontribusi untuk menentukan tempat karena memang saya buta kota semarang. Saya cuma follower malam ini alias ngebuntutin di belakang motor mereka.

Jalan yang dilalui malam itu super duper serem banget. Jalanan yang saya maksud beda sama bayangan saya— yang saya pikir kayak jalanan jogja. Yang ada begitu keluar gang kos, jalan yang dijumpai adalah jalan raya yang lebar banget. Jalanan yang dilalui banyak truk-truk super besar. Serem.

Begitu keluar gang, kami belok kiri, luruuuuus, muter balik dan lurusssss terus. Dijalan kami samping-sampingan sama truk-truk besar itu. Saat keluar malam itu saya tidak menggunakan masker, dan itu salah banget karena banyak debu berterbangan dan sangat mengganggu. Mau tutup kaca helm tapi kadang gelap nggak keliatan, bahaya juga karna jalan bergelombang parah yang selalu bikin gedek-gedek kepala. Belum lagi banyak tambalan dan jeglongan. Tapi nggak tutup kaca helm ya resiko debu. Belum lagi temen-temen yang lain naik motornya banter bangeeet. Bener-bener kudu perhatiin dengan seksama dengan kecepatan motor yang konstan biar gak kehilangan jejak mereka. Fyi, saya kalo naik motor masuk dalam golongan yang selalu di belakang karena sama sekali nggak berani banter-banter, dan nyalip.

Ada 6 motor yang digunakan malam itu. Tiga motor melaju dengan kencang di depan, sementara tiga lainnya ketinggalan dibelakang. Alhasil tiga motor dibelakang salah arah dan tetep lurus aja ngikutin jalan berharap berhasil nyalip tiga motor yang di depan. Tapi sayang yang ada tiga motor dibelakang semakin nyasar ntah kemana menyusuri jalan ke arah Surabaya.

Tebak?

Saya termasuk yang dibelakang dong hihi. Saat itu karena bener-bener nggak tau mau kemana kami bertiga (motor) cuma lurus aja ngikutin jalan. Nggak berhenti-henti sampe akhirnya nyadar kok jalanan semakin serem, yang ada cuma truk besar-besar yang melaju dengan kencang. Kami memutuskan berhenti ketika kami melewati tempat di mana banyak terlihat peti kemas dipinggir jalan. Serem. Posisi malam, sepi, salah arah, dan buta arah.

Kami berhenti dan mencoba menghubungi teman yang lain. Ternyata kami kebablasan. Kami diminta untuk mutar balik. Saat mau putar balik alhamdulilah berhasil disusul temen sampai akhirnya enam motor kami bersatu lagi! :D

Buat mencegah insiden kesasar kayak tadi, kami semua menyalakan google maps dan mengarahkan ke Sri Ratu. Disana, lagi ada event kuliner. Jadi kami memutuskan untuk kesana. Jalan yang dilalui alhamdulilah tidak seseram yang tadi. Jalan yang dilewati adalah jalan kota, yeay, jadi berasa malam minggunya di kota orang. Suasana yang selalu saya sukai, menyusuri jalan kota di malam hari.

Berhasil nyampai ditempat tujuan, akhirnya malam itu kami habiskan dengan menikmati sajian kuliner lalu kembali pulang. Kami masih mengandalkan google maps untuk mengarahkan kami. Jalan pulang yang di arahkan si maps ternyata adalah jalan saat kami kesasar. Dekat dengan peti kemas, yang kemudian kami tahu kalo itu dekat dengan pelabuhan. Kali ini, tanpa ketinggalan-ketinggalan kami berhasil sampai kos dengan selamat.
**
**

Akhirnya... kami berhasil menikmati malam minggu pertama di Semarang. Malam minggu yang memberi kesan pertama kalo jalanan di semarang serem-serem heheu.

You May Also Like

0 komentar