­

2 Nyawa dan Banyak Harapan yang Ingin Ku Jaga

by - Monday, December 28, 2020

Sebagai orang yang sebenarnya suka berada ditengah perkumpulan walaupun tak banyak bicara, aku sedih melewatkan moment kumpul keluarga kemarin tapi tetap ku akui aku merasa bersyukur bapak melarangku ikut kumpul tanpa perlu aku cerita bahwa akupun sebenarnya sedikit ragu kumpul di tengah pandemi begini, karena posisiku sedang hamil. 

Sesuai saran bapak, aku cukup duduk diteras rumah saja, ga usah ikut kumpul diwarung.

"Dah kamu duduk teras aja, kan kelihatan orang rame-rame diwarung"

Alhasil, selama acara kumpul dan bebakaran kemarin aku duduk diteras rumah. Menyaksikan keramaian yang ada di warung samping rumah,  ditemani hp dan adek yang sesekali mondar mandir.

Selain si adek, bapak pun memfasilitasiku dengan mengambilkan siomay. Jadi aku benar-benar hanya perlu diteras. Bapak is my everything ♥ terasa sekali bapak benar-benar menjagaku dengan kehamilanku ini.

Semoga tidak ada yang salah paham dengan lihat keberadaanku (diteras) namun tidak ikut kumpul. Karena aku tau penerapan 3M tidak dapat diterapkan saat kumpul. Aku hanya berikhtiar menjaga apa yang sudah seharusnya aku jaga. Karena bumil merupakan salah satu orang dengan comorbid.

Tapikan ada beberapa lansia juga. Bukankah mereka termasuk comorbid?

Em,

Banyak yang pengen aku jelaskan secara gamblang alasanku agar tidak ada yang menganggapku ansos. Atau terlalu berjaga-jaga. But, aku harap mereka paham tanpa perlu aku jelaskan. Semoga sama seperti bapak, tanpa perlu bercerita mereka paham bahwa bumil harus benar-benar menjaga diri ditengah pandemi seperti ini.

Selama di Bogor pun aku selalu diingatkan mama mertua untuk menerapkan 3M. Memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

Karna ada nyawa yang butuh ikhtiarku untuk tetap sehat dan baik-baik saja. Nyawa dan  harapan 2 keluarga. Semoga kita selalu terhindar dari Covid dan dapat bertahan melewati pandemi ini. Amin

You May Also Like

0 komentar