Tulisan Lawas
17 November 2011
Pada dasarnya
manusia itu tidak pernah puas!
Jika lihat ke
atas semua akan terasa kurang. Barang yang mewah sekali pun akan diinginkan,
sejenak atau bahkan selamanya melupakan apa yang kita punya saat ini, menuruti
nafsu kegengsian, nafsu dari ke-modern-an zaman—yang tidak akan berhenti di
satu titik saja.
Melengkapi keinginan
bukan kebutuhan. Ingin itu ingin ini, yang sebenarnya tidak butuh.
Manusia itu
rakus kalau tidak sadar.
Manusia itu
korban mode kalau selalu menuruti keinginan.
Manusia itu
lemah tanpa kesadaran, sangat lemah.
Harus berapa
banyak uang yang dikeluarkan untuk mengikuti kemodern zaman ini?
Sebulan ini
model x, sebulan kemudian model y, enam bulan kemudian model xy, lalu....?
untuk itukah kita hidup? Untuk menuruti hawa nafsu?
Pikirkanlah...
Jika lihat ke
atas kita akan selalu merasak kurang, maka marilah kita lihat ke bawah.
Ada, pasti!
Pasti ada seseorang, bahkan lebih, yang ingin seperti kita. Yang berusaha
memiliki apa yang kita punya. Beruntung kalau orang itu sanggup, tapi kalau
tidak?
Mereka hanya
akan terus kepingin. Semua jadi keinginan, tidak bedakah kita dengan yang di
bawah kita?
Tentu saja sama!
Maka sudah sepantasnya kita bersyukur, ada yang di atas pasti ada yang di
bawah. Kalau yang di bawah kita ingin seperti kita dan kita pengin seperti
mereka yang di atas,, lalu bagaimana yang di atas?
Adakah yang di
atas kita juga belum merasa puas dengan apa yang mereka miliki? Yaaa...
Logika berjalan,
bila kita saja menjadi bawahan mereka pasti mereka punya atasan, sehingga semua
sama saja. Yang dia atas pun ingin lebih dari yang sekarang.
Jadi marilah
sadar sebagai insan manusia
1. jangan merasa
sombong! Ingat! Kita masih di bawah, ada yang lebih dari kita punya saat ini.
2. bersyukurlah,
masih ada orang yang dibawah kita mencoba untuk bangkit, bekerja keras.
APALAH ARTI
KESOMBONGAN DAN MERASA KEKERUNGAN JIKA KITA SEWAKTU-WAKTU BISA ADA DI ATAS DAN
ADA DI BAWAH?
RENUNGKANLAH
NB: Sebenernya ini adalah tulisan lama banget. Tanggal
17 November 2011, waktu saya masih belia :p, sekarang 4 tahun sudah catatan ini
tersimpan rapi dalam notes bagian belakang karena hari ini tanggal 17 November
juga hanya saja tahun 2015. Kebetulan banget tanggalnya sama, padahal nggak di
pas-pasin juga loh :)
Nggak tau waktu itu dapet wangsit apa sampe
bisa nulis itu, keabsurd-an yang masih
saya iyain sampai hari ini:) walaupun tulisannya masih acak-acak-an kayak gitu
tapi saya tau arah dan tujuan tulisan itu hihi semoga Anda yang membaca juga
dapat memahaminya, memahami tulisan anak 18 tahun tulis begituan, ya walaupun
mungkin Anda harus mengulang-ulanginya dan mengerutkan kening sambil bilang “ini anak nulis apa sih?” hihi
0 komentar