instagram twitter
  • Home
  • Thoughts
  • Hobby
    • Books
    • Experience
    • Traveling
  • About
  • Contact
  • Creations

Rani Wijaya

“We write to taste life twice, in the moment and in retrospect.” ― Anaïs Nin

Aku pernah ada diposisi itu, merasakan pengorbanannya untuk memastikan aku bisa pulang. Meluncur dengan segera setelah membaca permintaanku.

Aku pernah menerima kelapangan hatinya ketika sms terhenti di diriku karena kutinggal tidur untuk kesekian kalinya saat kantuk menyerang.

Aku pernah menerima kesetujuannya untuk tidak menghubungiku ketika aku memintanya dan memulai komunikasi kembali saat kuminta.

Aku pernah menerima kesediaannya untuk melakukan apa yang aku ceritakan baik secara tersirat maupun eksplisit.

Mungkin masih banyak pengorbanannya yang tidak aku sadari, yang menjadikan aku sampai disini. Menyadari bahwa memang inilah yang terbaik buat aku dan kamu. Menyadari bahwa ternyata aku memiliki sifat yang bahkan aku sendiri tak mengenalnya saat itu. Membuat aku dan kamu dapat lebih mengenal lebih dalam dengan orang yang lebih tepat dengan diri kita masing-masing.

Tanpa embel-embel masalalu yang pernah aku persalahkan, untaian senyum otomatis mengembang di wajahku atas apa yang dapat kamu pertahankan hingga hari ini. Jangan tanya mengapa, karena aku sendiri mungkin tak akan mampu mengakuinya walau aku sudah memiliki jawaban itu.

Tanpa perlu banyak kata lagi yang dapat aku susun, aku hanya ingin mengatakan kali ini aku yakin aku berdamai dengan masa lalu yang pernah tercipta saat aku dan kamu melebur menjadi kita. I'm pretty sure :)


***

Psssttt,, terkadang saya menulis hanya untuk melatih menyusun kata-kata yang apik menjadi kalimat dan paragraf yang seru untuk dibaca. Bukan untuk menceritakan keseharian. So, happy reading everybody! :)

Monday, January 18, 2016 No komentar
Bukan-bukan, postingan kali ini bukan tentang acara tv yang bombastis itu kok. Bukan pula tentang pemainnya, apalagi pernyataan sebagai penonton setia pesbukers, bukaaan. Hari gini masih pesbukers facebookan ? Hmm mungkin itu pertanyaan yang cocok buat saya, secara baru saja saya membuka akun baru facebook hehe. Disaat yang lain mulai meninggalkan facebook dan menjajal sosial media yang lebih baru seperti path, saya malah membuat akun baru. Disaat yang lain sibuk cek pm di BBM nya, saya masih nyaman nyetatus di facebook. Disaat yang lain mengaktifkan facebook seminggu sekali, saya setiap hari masih membukanya melalui hp, sekedar untuk melihat berita apa yang lagi bermunculan atau mengisi waktu kosong.

Memang dibanding twitter apalagi path, facebook lebih banyak dihiasi konten-konten iklan maupun konten-konten lain yang mengganggu, yang nggak sopan. Tapi untuk urusan informasi menurut saya facebook masih nomer satu. Ntah itu informasi berita, gosip :p buahaha, kuis, sharing pengalaman, sharing ilmu, pun dengan beasiswa. Semua informasi itu difacebook dengan cepat mudah tersebar, dan yang pasti ada manfaatnya. Walaupun kadang ada berita yang dishare dari sumber yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, ada yang memprovokasi, ada yang menyudutkan, ada yang tipu-tipu, dan yang lainya. Tapi selama masih bisa membedakan mana yang dapat dipercaya dan yang tidak perlu dihiraukan sejatinya facebook tidak akan menggelapkan mata kita hanya karena pandangan subjektif seseorang yang tidak pada tempatnya. Baik atau buruk, selama pengguna masih bisa membedakannya pasti ada pelajaran yang bisa diambil.

Satu hal juga yang saya masih suka dari facebook adalah karena banyak orang baik di friendlist saya miehehe. Layaknya blog, membaca apa yang mereka sharing difacebook membuka sudut pandang yang baru. Menambah pembelajaran baru tanpa harus mengalaminya. Menambah informasi yang selama ini saya anggap sepele. So, saya paling seneng setiap dapet ‘temen baru’ yang saya anggap baik dari apa yang di sharenya, saya add dan diconfirm J karena kan sesuai pepatah yang ada, lingkungan akan mempengaruhi kita. Jadi saya berusaha menciptakan itu, lingkungan facebook yang baik, ceileh :D. Berteman dengan orang yang baik dan menjadi yang baik sudah cukup.

Lalu bagaimana dengan twitter? Saya juga punya twitter dan kadang masih saya buka, karena sesuai konsepnya, ditwitter itu hanya untuk cuap-cuap pendek jadi saya jarang membukanya dan walaupun informasi yang mengalir ditwitter tidak kalah cepatnya dengan facebook tapi tetap menurut saya facebook masih lebih menarik. Dan untuk blog, saya mengisi ketika ada yang mau dishare and i love it! But so far mungkin saya lebih tepat sebagai facebooker dibanding pesbukers... eh... sebentar... maksudnya dibanding blogger ma twitterer (apaan sih ya sebutannya kalo twitter ._. ).


Kalau kamu gimana? Sosial media apa yang masih sering kamu gunakan?
Saturday, January 16, 2016 No komentar
Sebelum suasana tahun baru 2016 berakhir nih, nggak ada salahnya kan kalo postingan pertama tentang tahun baru-an:p (iya kan blog-blog sendiri :p) Jadi nih berakhirnya tahun 2015 sangat-sangat berkesan, alhamdulilah bisa ngerasain malam tahu baru sama saudara-saudara di jalan layang haha. iyaa jalan layang, please kalo mau ngatain saya alay monggo. Bilang saya nggak beda jauh sama anak muda yang pacaran dipinggir jalan layang yang mengganggu kendaraan buat jalan juga silahkan haha karena saya nggak sendiri dan saya nggak pacaran :p banyak sekali loh ternyata orang yang berjalan ke arah jalan layang buat menikmati hujan kembang api dimalam pergantian tahun. Nggak cuma satu-dua orang yang rela jalan di pembatas jalan layang untuk ke atas, tapi berbondong-bondong orang berbaris melewati pembatas jalur kanan dan kiri. Bener-bener nanggung risiko banget kalo ini, bayangin aja jalan di pembatas jalan yang cukup tinggi yang notabene lebarnya nggak sampai satu meter dan berada di jalan yang nggak bisa dibilang sepi. Di kiri kanan mobil-mobil melaju dengan kecepatan sedang, belum lagi motor yang maaf agak alay ngegas-ngegas keras nggak jelas dan ditambah banyak orang yang menyebrang dari tengah jalan ke tepi jalan, ntah kanan atau kiri, mencari sisi aman yang masih tersedia. Attention banget buat orangtua yang mengajak anak kecil. Tapi kalo bisa jangan bawa anak kecil sih. Ngeri soalnya.

Jalur yang awalnya cukup untuk sebuah mobil menyalip mobil lain malam itu tiba-tiba menjadi setengahnya. Jangankan untuk menyalip, untuk jalan saja harus ekstra hati-hati karena sisi kanan kirinya sudah penuh dengan orang, motor dan mobil yang berhenti untuk ikut merasakan semarak tahun baru. Buat orang yang posisinya masih ada di pembatas jalan, salah satunya saya, adalah hal yang luar biasa ngerinya saat ada bus pariwisata atau truk besar lewat. Kami, para survivor :p , harus segera mencari posisi yang aman ntah bagaimana caranya, berhubung posisi bus/truk sudah sangat mepet ke tengah pembatas jalan, akibat sisi tepi jalan sudah berubah mendadak menjadi tempat pemberhentian. Kami bertahan agar tidak tersenggol atau menyenggol orang lain, agar tidak jatuh ke jalur yang berlawanan dimana mobil lain lewat, berusaha untuk tidak merelakan kaki yang dapat tertelindas bus/truk sewaktu-waktu ketika jatuh ke bawah. Sementara itu seorang ibu dihadapan saya berusaha menarik tangan anaknya yang mencoba menyentuh truk yang sedang melintas dihadapannya lalu memarahinya. Dan... yah itu buktinya, ajang tahun baruan di atas jalan layang bukan untuk anak kecil. Sekali lagi, Bukan untuk anak kecil.

Dan ketika detik-detik malam pergantian tahun tiba, kembang api mulai bermunculan. Menghiasi langit malam kota jogja. Mungkin alasan orang-orang ke jalan layang janti tidak lain supaya bisa lihat kembang api dari berbagai sudut kota Jogja, dari arah alun-alun kota, arah tugu, ambarukmo plaza, dan prambanan. Karena posisinya yang berada ditengah-tengah pusat acara tahun baru. Walaupun mengandung resiko dan sangat mengganggu kendaraan yang berlalu lalang tapi puas bisa tahun baruan di sana hihi. Menjadi salah satu titik untuk memeriahkan tahun baru, semoga kendaraan yang lewat saat malam itu memakluminya :) karena ditempat itu tampak dari kejauhan percikan-percikan api kecil, di utara, barat, dan timur yang menjadikannya alasan sebagai tempat untuk melewati pergantian tahun. Belum lagi di atas kepala tidak kalah banyak kembang api yang ikut disumat.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, yang biasa melewati tahun baru bersama teman, euforia tahun baru kali memang sayang untuk ditinggalkan terlebih sama ibu, om, bulik, dan adek-adek sepupu dimana tahun ini tahun terakhir mereka tinggal di Jogja huhu. So tahun baruan kali ini termasuk spesial :)
*                      *                      *

Seperti kembang api yang menunjukan percikan api yang indah dan berwarna –warni, semoga tahun 2016 juga akan menjadi indah dan lebih berwarna-warni dari tahun-tahun sebelumnya. Memberikan kebahagiaan dan manfaat bagi sesama. Semoga di tahun ini masih dan selalu dikelilingi orang-orang baik, target yang belum terpenuhi di tahun 2015 bisa terpenuhi di tahun 2016 dan yang pasti semoga target baru bisa terpenuhi.

Happy new year everybody!

Selamat menyusun resolusi 2016 :)


Selamat menjalankan target-target :))
Tuesday, January 05, 2016 No komentar
Newer Posts
Older Posts

About me


Halooo! Aku Rani~ Blog ini hanya berisikan cerita sehari-hari, ambil yang baik-baiknya aja yaaa, karenaa... .

“We write to taste life twice, in the moment and in retropect.” Anais Nin

:)

Follow Me

Blog Archive

  • ►  2023 (1)
    • ►  April (1)
  • ►  2020 (11)
    • ►  December (2)
    • ►  August (1)
    • ►  June (3)
    • ►  May (3)
    • ►  April (2)
  • ►  2019 (1)
    • ►  August (1)
  • ►  2018 (13)
    • ►  September (2)
    • ►  July (2)
    • ►  June (1)
    • ►  May (3)
    • ►  April (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2017 (29)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  September (2)
    • ►  August (1)
    • ►  June (8)
    • ►  April (2)
    • ►  March (5)
    • ►  January (9)
  • ▼  2016 (16)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (4)
    • ►  February (1)
    • ▼  January (3)
      • Be At Peace With The Past
      • Pesbukers
      • Kemeriahan Yang Sederhana Saat Tahun Baru
  • ►  2015 (16)
    • ►  December (1)
    • ►  November (2)
    • ►  October (2)
    • ►  September (2)
    • ►  June (2)
    • ►  April (2)
    • ►  March (3)
    • ►  February (2)
  • ►  2014 (12)
    • ►  September (2)
    • ►  August (4)
    • ►  July (3)
    • ►  April (2)
    • ►  January (1)
  • ►  2013 (14)
    • ►  December (1)
    • ►  August (6)
    • ►  July (2)
    • ►  May (1)
    • ►  April (2)
    • ►  February (2)

Popular Posts

  • Bahasa Jawa Dalam Percakapan
    Saya bukan orang yang pintar berbahasa jawa. Saya lagi belajar, memperlancar. Postingan berbau bahasa jawa ini saya ambil dari ucapan seh...
  • Kulo Dereng Saget
    Dulu, beberapa kali bapak pernah bilang “sekarang kalo ngomong pake bahasa jawa. Masak orang jawa nggak bisa bahasa jawa. Masak tingga...
  • My Chinese Name
    Ni hao ma? Wo de ming zi shi rani. Apa kabar? :) nama saya adalah rani . Hallo, di atas adalah contoh bahasa mandarin, hasil belajar bah...
  • SINAU JOWO: BERBAUR DENGAN BAHASA JAWA
    Halo... Sudah lama aku pengen nulis tentang bahasa jawa yang sekarang lebih sering ku gunakan, mau tidak mau, suka tidak suka, karena terk...
  • Suspended Twitter
    Akun sosial media ter-suspend lagi itu rasanya AWWW banget. Setelah sebelumnya instagram yang baru beberapa hari dibikin ter-suspend, s...
Powered by Blogger.

Created with by ThemeXpose