Edisi Semarang: Hari Minggu Kedua
Tulisan ini adalah lanjutan dari cerita edisi semarang yang telatnya pake banget. Bangetnya karena ditulis setelah meninggalkan semarang haha. Ditulis karena ada event #menulisrandom2017 :D.
Nah sebelum sebelum semakin telat, mood hilang dan kantuk menyapa, cuslah yuk menuangkan memory dalam tulisan! :D
Jadi cerita ini adalah semacam kisah sedih bahagia di Hari Minggu karena akhirnya saya dan teman-teman menyusuri wisata terkenalnya Semarang. Tepat di Hari Minggu kedua kami memutuskan untuk mengunjungi Lawangsewu, Sam Poo Kong, dan Maerokoco. Awalnya kami juga ingin ke Masjid Agung Semarang tapi berhubung google maps mengatakan kalau Masjid Agung Semarang itu jauh dari lokasi pertama kita, Lawangsewu, maka kami memutuskan mencancel agenda ke sana. Sebagai gantinya kami memilih untuk ke Maerokoco.
Kami pergi mengandalkan google maps. Perjalanan kami sepanjang hari itu alhamdulilah lancar-lancar saja, tidak ada yang terpisah jauh seperti minggu sebelumnya. Mungkin karena faktor waktu, siang hari, jadi lebih mudah untuk mengekor teman yang di depan.
Lokasi Lawangsewu nggak begitu jauh dari lokasi kos kami. Ada di perkotaan, Tugumuda. Lokasi yang mudah ditemui. Cukup banyak wisatawan yang berkunjung ke sana, menginat saat itu hari Minggu jadi cukup banyak pengunjung wisatawan. Tiket masuk kesana masih terjangkau, yaitu Rp 10.000.
Kalau dari namanya, Lawangsewu kan identik dengan kesan horor. Tapi nyatanya waktu itu nggak ada tuh kesan horornya. Mungkin karena siang kali ya juga ramai, jadi nggak terlihat kesan horornya. Yang ada malah saya excited banget bisa ke lawangsewu. Hihi
Ohiya, Lawangsewu lebih terlihat seperti bangunan lama yang terawat. Bangunan tinggi dengan pintu-pintunya yang tinggi besar dan banyak. Nggak semua bangunan kami masuki saat itu karena disalah satu bangunan kami sudah sibuk dengan foto-foto dan itu menghabiskan banyak waktu. Terlebih cuaca saat itu terik. Jadi kami hanya sekitar satu setangah sampai 2 jam disana.
FOTO
Setelah lelah berfoto-foto kami memutuskan ke tempat tujuan berikutnya, yaitu... tempat makan!! Haha. Karena jam sudah semakin siang dan perut semakin keroncongan kami memutuskan untuk cari tempat makan buat mengisi amunisi. Dan pilihan jatuh ke warung SS (nggak semarang nggak jogja pilihannya sama aja! ;p)
Setelah dirasa cukup untuk menge-cas energi, kami melaju menuju tempat berikutnya yaitu Sam Poo Kong!! Sebuah klenteng, tepat persembahyangan agama budha. Lokasi Sam Poo Kong juga tidak begitu jauh. Pun sama dengan suasan di Lawangsewu, ramai dengan wisatawan lain.
Berada di Sam Poo Kong ini berasa lagi di negeri tirai bambu dan negeri gingseng. Bangunan khas negara china banget, identik warna merah. Sedangkan kalau dilihat dari bentuknya 11 12-an sama kerajaan korea yang di drama-drama. Jadi kesimpulannya main ke Sam Poo Kong ini seperti melihat langsung kerajaan China ataupun Korea :D sayangnya nggak ada aktor yang main disitu (yakalik!) haha. Tiket masuk disana Rp 8.000, itu harga weekend orang dewasa. Kalau hari biasa lebih murah.
Buat mencari spot foto dengan latar belakang hanya klentengnya cukup sulit, mengingat banyaknya wisatawan yang juga berfoto seperti itu. Jadi bener-bener harus pinter mencari celah gimana caranya biar foto di Sam Poo Kong terlihat sepi tanpa wisatawan lainnya.
Waktu kami kesana, ternyata ada bonus pertunjukan barongsai. Ntah pertunjukan itu ada setiap hari atau di hari-hari tertentu tapi yang pasti pertujukan itu agak berhasil menarik perhatian orang-orang untuk berkumpul melihatnya dan membuat latar belakang foto menjadi agak sepi. Hihi.
FOTO
*bersambung*
0 komentar